Proses Aerasi dan Filtrasi Air Berbau Besi

Kali ini kita akan bahas bagaimana pengalaman penulis menyaring air yang semula berbau besi saat dipompa dari air tanah dengan metode Aerasi dan Filtrasi ini.

Ada 2 tahap yang dilakukan dalam penyaringan air berbau besi ini. Seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, air yang berbau besi ini adalah dikarenakan ada unsur logam-logam terlarut di dalamnya, terutama adalah Besi (Fe) dan Mangan (Mn).

Nah, besi dan mangan terlarut ini harus dibikin tidak terlarut lagi, dan kita buang. Caranya adalah dengan metode sederhana namun efektif dan murah seperti yang sudah digambarkan di artikel sebelumnya.. apa itu??

Yup.. tepat sekali, yakni dengan cara AERASI, alias memperbanyak kontak air ini dengan udara, agar oksigen terlarut dalam air semakin besar, sehingga bisa dengan mudah mengoksidasi besi dan mangan terlarut di dalamnya.

  • AERASI
Metode yang penulis terapkan adalah menggunakan metode Modified Spray Aerator, yakni metode spray atau penyemprotan air namun dimodifikasi dengan cara lebih sederhana, tidak menggunakan pompa khusus bertekanan tinggi, namun memanfaatkan aliran jatuhnya air dari pompa di rumah kita, mirip dengan kolam akuarium, hanya airnya dibuat jatuh dalam banyak lubang berbentuk seperti suling, sehingga lebih banyak ber kontak dengan udara, banyak menimbulkan gelembung (bubble) di bawahnya.


Dengan cara ini, maka oksigen terlarut dalam air akan cukup banyak, dan akan mengoksidasi besi dan mangan terlarut tadi dengan lebih cepat.

Setelah bak terisi penuh, maka diamkan kira-kira 1 jam, agar reaksi oksidasi ini terus berlanjut, yang lama kelamaan akan mebuat air menjadi berubah warna dari semula bening menjadi agak keruh berwarna kekuningan/kehitaman.
Warna ini pertanda baik, yang menunjukkan bahwa besi dan mangan sudah dioksidasi.

Besi dan mangan teroksidasi ini tidak lagi larut dalam air, dan perlahan-lahan akan turun ke dasar bak.

Berikut ilustrasinya:


Setelah kira-kira 1-2 jam (tentunya lebih lama akan lebih baik), maka hampir sebagian besar besi dan mangan akan teroksidasi, dengan asumsi kadar keasaman atau pH air di rumah kita adalah 7 (netral). Berdasar tabel berikut dari BPPT:

Tabel 1 Pengaruh pH terhadap oksidasi besi dengan udara.
Air Baku Konsentrasi Fe setelah aerasi
pH Air Fe (ppm) 15 menit 30 menit 60 menit
5,0 10,0 9,0 - 7,5
5,5 10,0 5,5 4,6 4,0
5,95 10,0 5,0 4,0 3,5
6,15 10,0 4,4 3,5 2,5
6,5 10,0 2,8 1,8 0,3
6,65 10,0 0,7 0,2 0,1
6,8 10,0 0,2 0,1 < 0,1
7,0 10,0 0,1 < 0,1 < 0,1
7,45 10,0 0,1 < 0,1 < 0,1
8,05 10,0 < 0,1 < 0,1 < 0,1
Catatan : Air baku yang digunakan adalah air tanah.
Konsentrasi Fe setelah diaerasi dan disaring dengan kertas saring.
Sumber : Tatsumi Iwao, 1971.

Besi dan Mangan teroksidasi ini perlahan-lahan akan turun ke dasar bak atau tangki.

Langkah selanjutnya adalah:

  • PENYARINGAN/FILTRASI
Penyaringan menggunakan media pasir silika atau pasir kwarsa, yang banyak dijual di toko-toko filter air. Pasir silika ini sebelumnya kita cuci terlebih dahulu untuk membuang kotoran yang ikut serta dalam pasir tersebut.

Filter pasir kwarsa setelah dicuci

Metode penyaringan dengan pasir silika ini amat sederhana. Bisa menggunakan gravitasi bumi, atau menggunakan pompa penyedot.
Penulis menggunakan pompa ke 2, yang berfungsi menyedot air dari bak, melewati filter pasir ini, selanjutnya mengirimkannya ke Toren dalam keadaan yang sudah bersih dan bening.

O iya, kenapa penulis menempatkan filter pasir di ujung kanan? ada yang tahu?
Ini tentunya dengan harapan, agar sebelum penyedotan pompa, maka sebagian besar endapan akan menumpuk di dasar bak bagian sebelah kiri dari filter pasir, dan tidak menumpuk tepat pada filter pasir, sehingga periode pembersihan filter bisa lebih diperlama hehehe.. 😄

Berdasarkan pengalaman penulis, setelah 1 jam proses aerasi, kemudian penyaringan dengan pasir silika, maka air yang didapat cukup bening dan bersih, sehingga bisa dipergunakan untuk aktifitas mandi dan mencuci.

Pada artikel berikutnya, penulis akan menjabarkan beberapa hal mengenai proses aerasi dan filtrasi ini.... stay tune..

Sumber referensi:
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Filter/filter.html

Comments